DUKUNG KONSERVASI PRIMATA DAN DIPLOMASI HIJAU, GARUDA INDONESIA FASILITASI REPATRIASI EMPAT ORANG UTAN DARI THAILAND
Jakarta, - Pojok Jurnal com [27 Desember 2025 Maskapai nasional Garuda Indonesia terus memperkuat perannya sebagai national flag carrier yang tidak hanya menghubungkan konektivitas antarwilayah, tetapi juga menjadi bagian integral dari upaya strategis negara dalam mendukung misi konservasi dan diplomasi lingkungan hidup.
Komitmen tersebut diwujudkan melalui dukungan Garuda Indonesia dalam proses repatriasi empat individu orang utan asal Indonesia yang merupakan hasil sitaan perdagangan ilegal satwa liar yang diberangkatkan dari Thailand ke Tanah Air pada 23–24 Desember 2025.
Keempat individu orang utan yang dipulangkan terdiri atas tiga Orang Utan Sumatera (Pongo abelii) dan satu Orang Utan Tapanuli (Pongo tapanuliensis) yang sebelumnya diamankan oleh otoritas Thailand pada Januari dan Mei 2025.
Repatriasi ini dilaksanakan oleh Kementerian Kehutanan Republik Indonesia, sekaligus menjadi momentum peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia–Thailand.
Direktur Niaga Garuda Indonesia, Reza Aulia Hakim, menyampaikan bahwa partisipasi ini mencerminkan peran aktif Garuda Indonesia sebagai instrumen strategis negara dalam mendukung agenda nasional dan komitmen global, khususnya pada isu perlindungan keanekaragaman hayati.
“Repatriasi ini memiliki makna strategis, tidak hanya dari perspektif konservasi satwa dilindungi, tetapi juga sebagai simbol eratnya hubungan bilateral Indonesia–Thailand yang dibangun atas dasar kepercayaan, kolaborasi, dan tanggung jawab bersama terhadap isu-isu global,” ujar Reza.
Sementara itu, Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni, Ph.D menyampaikan, “Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kehutanan terus berupaya untuk melindungi dan melestarikan Orangutan di habitatnya. Upaya penegakkan hukum dan antisipasi perdagangan ilegal dan penyelundupan terus dilakukan pada titik-titik rawan bersama Intansi/Lembaga terkait termasuk dengan Aparat Penegak Hukum. Saya menghimbau dan menyampaikan untuk memerangi penyelundupan dan perdagangan ilegal Orangutan dan satwa liar dilindungi lainnya”. Pemulangan keempat individu orangutan ke Indonesia merupakan langkah yang diambil Pemerintah untuk melindungi satwa langka ini dan memberikan kehidupan sejatinya di habitatnya.
Pemulangan keempat orangutan dari Thailand ini merupakan kerjasama yang sudah terjalin baik antara Kementerian Kehutanan, Kementerian Luar Negeri, Bea Cukai Kementerian Keuangan, Badan Karantina Hewan Kementerian Pertanian. Garuda Indonesia dan mitra kerja Centre for Orangutan Protection turut terlibat dalam kegiatan ini, untuk itu kami berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu. Ini merupakan contoh bagaimana Pemerintah saling bersinergi dan melibatkan masyarakat dalam upaya pelestarian satwa dilindungi di Indonesia.
Penerbangan repatriasi dilaksanakan melalui penerbangan GA-867 rute Bangkok–Jakarta yang tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Selasa (23/12) pukul 17.55 WIB. Setibanya di Jakarta, seluruh orang utan menjalani pemeriksaan kesehatan sebelum prosesi serah terima resmi oleh Menteri Kehutanan Republik Indonesia
dan diinapkan sementara.
Selama masa transit, Garuda Indonesia juga menyiapkan fasilitas live animal room di Warehouse Cargo untuk memastikan kondisi dan kesejahteraan satwa tetap terjaga secara optimal sebelum melanjutkan perjalanan.
Selanjutnya, keempat orang utan dijadwalkan diterbangkan menuju Bandara Internasional Kualanamu, Sumatera Utara, melalui penerbangan GA-182 pada Rabu (24/12) pukul 07.05 WIB. Dari sana, satwa akan dibawa ke fasilitas rehabilitasi Sumatran Rescue Alliance (SRA) di Besitang, Kabupaten Langkat, untuk menjalani tahapan rehabilitasi lanjutan sesuai prosedur konservasi yang berlaku.
Garuda Indonesia memastikan seluruh proses pengangkutan satwa dilindungi dilaksanakan sesuai standar internasional, termasuk ketentuan International Air Transport Association (IATA) dan standar Center of Excellence for Independent Validators (CEIV) Live Animals yang telah diraih perusahaan. Koordinasi intensif dengan seluruh pemangku kepentingan juga dilakukan guna memastikan aspek keselamatan, keamanan, dan kesejahteraan satwa selama proses penerbangan.
“Garuda Indonesia akan terus hadir sebagai mitra strategis negara, tidak hanya dalam menghubungkan destinasi, tetapi juga dalam misi kemanusiaan, lingkungan, dan kepentingan bangsa. Melalui kolaborasi dan tanggung jawab bersama, kami percaya upaya konservasi dapat memberikan dampak berkelanjutan bagi ekosistem lingkungan hidup secara jangka panjang,” tutup Reza.
Red: Bahrudin

Posting Komentar