Kejari Pandeglang Musnahkan BB Jenis Sabu Dan Uang Palsu dari 54 Perkara Inkrah
PANDEGLANG- POJOKJURNAL.COM - [Kejaksaan Negeri (Kejari) Pandeglang memusnahkan berbagai barang bukti tindak pidana yang telah berkekuatan hukum tetap (inkrah), mulai dari narkotika jenis sabu, tembakau sintetis, obat-obatan terlarang, hingga uang palsu. Pemusnahan dilakukan pada Rabu, 26 November 2025.
"Kejari Pandeglang telah melaksanakan pemusnahan barang bukti yang telah berkekuatan hukum tetap berdasarkan putusan Pengadilan Negeri Pandeglang," kata Kepala Kejari Pandeglang, Surayadi Sembiring kepada wartawan, Rabu (26/11/2025).
Barang bukti dimusnahkan dengan berbagai metode, seperti dibakar, diblender, hingga dipotong, guna memastikan seluruh barang tidak dapat digunakan kembali. Sembiring menyebut barang bukti itu berasal dari tindak pidana umum, tindak pidana narkotika, pemalsuan uang, serta alat-alat yang digunakan pelaku dalam melakukan kejahatan.
"Barang bukti yang kami musnahkan ada 20 jenis, di antaranya narkotika jenis sabu, tembakau sintetis, obat-obatan terlarang, serta barang bukti lainnya. Perkara yang mendominasi adalah tindak pidana perdagangan obat-obatan terlarang dan pemalsuan uang, termasuk pelanggaran terhadap undang-undang di bidang narkotika, kesehatan, perikanan, persetubuhan, dan lainnya," ujarnya.
Barang bukti senjata tajam yang digunakan dalam tindak pidana pencurian juga dimusnahkan dengan cara digerinda. Sementara sabu, ganja, tembakau, obat-obatan terlarang, dan barang sitaan lainnya dimusnahkan dengan cara dibakar.
Ia menambahkan, total terdapat 54 pelaku dari berbagai perkara yang barang buktinya dimusnahkan. Seluruh tindak pidana tersebut, kata dia, merugikan negara dan mengancam masa depan generasi muda.
"Untuk barang bukti narkotika, nilai sabu saja mencapai kurang lebih Rp 81 juta. Itu baru dari satu jenis sabu, belum termasuk barang bukti lainnya," ucapnya.
Suryadi menegaskan Kejaksaan Republik Indonesia mendapat instruksi presiden untuk menekan angka kriminalitas, khususnya dalam pemberantasan peredaran narkotika di Indonesia.
Red

Posting Komentar